Mengenal Sistem Among Milik Ki Hajar Dewantara: Sebuah Warisan Mindset dalam Dunia Pendidikan

Selama ini kita mengenal berbagai sistem pendidikan yang digunakan di Indonesia, seperti sistem pendidikan UK-Cambridge, Sistem Pendidikan Eropa-International Baccalaureate (IB), Sistem Pendidikan Nasional Indonesia, dan Sistem Pendidikan Amerika. Pastinya keempat sistem pendidikan tersebut memiliki kelebihannya masing-masing, dan membawa pengaruh positif bagi perkembangan dunia kependidikan di Indonesia. Akan tetapi kita seakan melupakan sebuah sistem pendidikan yang diciptakan oleh putra Indonesia sendiri, seorang literat sekaligus bapak pendidikan di Indonesia, Ki Hadjar Dewantara. Sistem dan metode pendidikan yang digagas oleh Ki Hadjar Dewantara ini dikenal dengan Sistem Among. Berdasarkan pendapat dari Supriyanto (2008), Sistem Among ini merupakan sebuah gagasan otentik yang khas dari bangsa Indonesai dalam menghadapi persaingan pendidikan antar negara saat ini.


Sistem Among juga memiliki metode pengajaran yang berdasarkan pada asih, asah, dan asuh (care and dedication based on love), di mana pendidikan diajarkan dengan rasa cinta yang menghindari segala bentuk paksaan dari pendidik ke peserta didik. Sistem Among milik Ki Hadjar Dewantara ini bersendikan pada dua hal utama, yaitu kodrat alam dan kemerdekaan, di mana kodrat alam memiliki arti bahwa dalam dunia pendidikan diperlukan kodrat alam sebagai sebuah syarat untuk meghidupkan dan mencapai kemajuan dengan cepat, sedangkan kemerdekaan diartikan sebagai syarat untuk menghidupkan dan menggerakkan kekuatan anak (lahir dan batin) untuk dapat hidup secara mandiri.


Kata among dalam bahasa jawa memiliki arti mong atau momong, yang artinya mengasuh anak. Ibarat orang tua yang dahulu menggunakan kata ini untuk menggambarkan aktivitas mengasuh anak mereka dengan diimbangi memberikan rasa kasih sayang yang dapat membuat anak nyaman dan merasa aman. Para pendidik dikenal juga dengan sebutan pamong diharapkan dapat menjalankan tugasnya untuk memberikan pendidikan dan mengajarkan ilmu pengetahuan sepanjang waktu dengan rasa kasih dan sayang. Tujuan dari Sistem Among menurut Wangid (2009) adalah membangun anak didik untuk menjadi manusia beriman dan bertaqwa, merdeka lahir dan batin, budi pekerti luhur, cerdas dan berketrampilan, serta sehat jasmani dan rohani agar menjadi anggota masyarakat yang mandiri dan bertanggung jawab atas kesejahteraan tanah air serta manusia pada umumnya.


Bahkan Ki Hadjar Dewantara dalam pidatonya mengungkapkan bahwa analogi hubungan pendidik dan peserta didik itu serupa dengan hubungan petani dan tanaman yang ditanamnya. Untuk itu sikap guru terhadap muridnya harus bersikap sebagai juru tani dan tanamannya, seorang petani harus takluk kepada kodrat tanamannya, jangan tanaman yang akhirnya ditaklukkan dengan kemauan petani. Kesuburan dan tumbuh kembang tanaman inilah yang harusnya menjadi kepentingan dari petani, seorang petani juga harus mengetahui perbedaan dari masing-masing tanamannya, sehingga ia bisa mengerjakan sistem pertanian sesuai karakteristik dari tanaman bukannya asal-asalan memberi pupuk dan alat yang sama rata. Analogi ini sangat berkaitan erat dengan pendidik dan peserta didik, di mana seorang guru juga haruslah hadir dengan perasaan yang tulus dan ikhlas dalam memberikan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik dan kemampuan peserta didiknya.


Selain itu, Sistem Among juga memiliki asas yang sudah dikenal secara luas dibandingkan Sistem Among itu sendiri, asas-asas ini antara lain ing ngarso sung tulodho (di depan menjadi contoh dan teladan), ing madyo mangun karso (di tengah memberikan semangat), dan tut wuri handayani (di belakang memberikan dorongan dan arahan). Asas dalam Sistem Among ini menjadi salah satu pondasi dan falsafah sistem pendidikan yang saat ini diberlakukan di Indonesia. Akan tetapi, Sistem Among juga menekankan suatu fakta yang saat ini hampir dilupakan dibandingkan ketiga asas di atas, yaitu sistem pendidikan terbaik adalah sistem yang mampu menumbuh kembangkan sikap disiplin dan pemahaman mengenai kesejatian hidup dari dalam diri peserta didik tanpa suatu paksaan. Dan hal tersebut tidak akan dicapai dari seorang pamong yang masih menekankan pada perintah, paksaan, dan hukuman, bukannya tuntutan dan tuntunan.


Sistem Among memberikan kesempatan pada kemandirian peserta didik, seorang pendidik memiliki peranan untuk menjaga agar kesempatan ini tidak membahayakan peserta didik atau mengancam keselamatan orang lain. Ki Hadjar Dewantara juga menekankan para pendidik agar dapat memberikan dorongan serta motivasi selama proses yang dilakukan oleh peserta didik. Untuk itu dalam melaksanakan Sistem Among seorang pendidik perlu memperhatikan berbagai hal seperti yang telah diungkapkan oleh Ki Suwarjo (2013), bahwa pendidik atau pamong harus berpegang pada kemampuan dasar peserta didik, lalu seorang pendidik juga harus berpegang bahwa setiap anak memiliki potensi sesuai dengan kodrat alamnya, selain itu juga pendidik harus memberikan kesempatan kepada peserta didik, terakhir hal yang perlu diingat bahwa pendidik harus memberikan pembinaan dan memfasilitasi peserta didik dalam mengolah apa yang ia sudah temukan.


Melalui Sistem Among inilah pelajar akan menjadi manusia yang merdeka, di mana pendidikan dan sekolah adalah hal yang menyenangkan, sosok guru atau pamong adalah motivator sekaligus fasilitator yang begitu peduli terhadap kemajuan potensi mereka. Inilah mindset yang diwariskan oleh Ki Hadjar Dewantara kepada kita semua, bukan hanya sekadar sistem yang tercatat dalam dokumen melainkan suatu konsep pemikiran yang mementingkan kemerdekaan peserta didik sebagai manusia. Pendidikan yang merdeka adalah pendidikan yang tidak memaksa dan memberikan hukuman, melainkan memberi tuntunan dan sikap teladan.

Sumber:
Supriyanto, A. (2008). Sistem among sebagai “Niche” Pendidikan. Kompas. 2 April 2008. halaman. 12.
Ki Suwarjo. (2013). Pendidikan Among Sistem. Yogyakarta: Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa.
Wangit. Muhammad Nur. (2009). Sistem Among Pada Masa Kini: Kajian Konsep dan Praktik Pendidikan. Jurnal Kependidikan 39(2), 129-140.

Artikel
Terkait

0
    0
    Keranjang Anda
    Keranjang Belanja Anda KosongKembali Berbelanja